Domba Yang Berharga (Renungan KAMIS BIASA XXXI, 3 November 2016 Oleh Fr. Bonar Sinabariba)
3 November 2016 – Hari Biasa
Flp 3:3-8a; Luk 15:1-10.
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira.
Gereja Katolik menetapkan tahun ini sebagai Tahun Kerahiman (The Jubilee of Mercy). Salah satu kekhasan dari penetapan tahun kerahiman ini ialah ikon atau logo belaskasih, yang dirancang oleh seorang imam bernama P. Marko Rupnik. Pada logo tersebut, tampak seorang lelaki yang tengah memikul seorang laki-laki lain di pundaknya. Pemikul ialah Yesus Kristus dan yang dipikul ialah Adam.
Apa yang dilukiskan disitu sungguh sarat makna. Salah satunya ialah gambaran dari perumpamaan tentang domba yang hilang, yang disabdakan Allah kepada kita hari ini. Yesus sebagai Gembala, mencari domba yang hilang, yaitu Adam. Yesus adalah representasi Allah dan sedangkan Adam, merupakan representasi manusia. Yesus mencari manusia yang hilang, menemukannya, dan membawanya pulang dengan gembira.
Dalam hati saya merenungkan, betapa istimewa si domba yang hilang itu di mata gembala. Sang gembala tidak tinggal diam membiarkan si domba tersesat dan jatuh ke mulut binatang buas. Di matanya, seekor domba itu sungguh berharga. Ia memasukkan diri-Nya dalam kegelapan, seperti seperti wanita yang kehilangan dirhamnya. Ia memutar akal bagaimana caranya agar yang Ia cintai kembali ke pangkuan-Nya.
Itulah wajah Bapa kita yang ditampakkan oleh Kristus. Sadarkah kita bahwa Ia sedang mencari kita? (Fr. Bonar Sinabariba)
Liturgi Hari ini: KAMIS BIASA XXXI, 3 November 2016…Klik di sini!!