JUMAT BIASA XXI, 1 September 2017
Antifon Pembukaan – Mazmur 97:10.12
Terang terbit bagi orang benar;
sukacita bagi orang tulus hati.
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar,
muliakanlah nama-Nya yang kudus.
Pengantar
‘Tuhan menghendaki kita menguduskan diri,’ kata Paulus. Kita dikehendaki agar hidup sesuai bisikan Roh, yang mendorong kita berbuat baik; agar kita selalu berupaya melakukan yang baik. Maka sekalipun kita lemah, namun kita akan dibantu. Orang yang hanya berusaha menghindari dosa, maka yang dicapainya hanya titik nol. Sikap demikian tidak bijaksana. Sebab dengan demikian kita menghadap Tuhan dengan tangan kosong bila Tuhan datang.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa, sumber segala harapan,
semoga hati kami selalu terbuka
untuk menerima sabda-Mu,
yang menjadi cahaya kehidupan kami
serta memberi pengharapan
kepada siapa saja dalam bahaya maut.
Demi Yesus Kristus ….
Bacaan I – I Tesalonika 4:1-8
Umat di Tesalonika sudah menerima iman dari Paulus, tetapi hal itu belum berarti bahwa segala adat kebiasaan lalu lenyap. Untuk menghidari semuanya itu Paulus mengajak hidup dengan semangat Roh Kudus, yang diberikan Allah sendiri.
Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Pauluskepada Jemaat di Tesalonika:
Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian: Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjahui percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri dalam kekudusan dan kehormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau mempedayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa yang menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 97:1.2b.5-6.10.11-12
Ref: Bersukacitalah dalam Tuhan, hai oang benar.
Mazmur
Tuhan adalah Raja.
Biarlah bumi bersorak-sorai,
biarlah banyak pulau bersukacita!
keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,
di hadapan Tuhan semesta alam.
Langit memberitakan keadilan-Nya,
dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan,
bencilah kejahatan!
Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya,
dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
Terang sudah terbit bagi orang benar,
dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
BAIT PENGANTAR INJIL Luk 21:36
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu,
agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 25:1-13
Selain kesiap-siagaan, Yesus menganjurkan pula agar orang bijaksana dan waspada. Perintah Injil kini sudah harus dimulai, agar nanti dapat selesai bila mempelai datang. Gereja di sini disebut sebagai mempelai putri, yang bersiap-siap mau menyambut kedatangan pengantin pria, yaitu Kristus.
Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dan buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur.
Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’
Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’
Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.’
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa mahamulia,
semoga kami Kauberkati berkat kedatangan-Mu
dalam roti anggur ini.
Berilah kami sukacita dan harapan,
karena Putra-Mu telah datang
sebagai cahaya kehidupan.
Dialah …
Antifon Komuni – Matius 24:42a.44
Berjaga-jaga dan bersiap siagalah
sebab kalian tidak tahu kapan Putra Manusia datang.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kebijaksanaan,
kami mohon berilah kami kebijaksanaan,
agar dapat menempuh jalan-Mu;
berilah kami kesabaran dalam menantikan
kedatangan kerajaan-Mu.
Demi Kristus, ….