Ekaristi Senin 10 Agustus 2020: Santo Laurensius (diakon dan martir, +258)
Santo Laurensius adalah salah satu dari tujuh diakon yang menjadi martir bersama Paus Santo Sixtus II pada masa penganiayaan kaisar Valerianus. Ia diperkirakan lahir di kota Huesca Spanyol, sebuah kota di wilayah Aragon dekat kaki Pegunungan Pyrenees. Sebagai seorang pemuda ia dikirim ke kota Zaragoza untuk menyelesaikan studi humanistik dan teologinya. Di sini ia bertemu dengan gurunya, yang dikemudian hari diangkat menjadi Paus Sixtus II. Saat itu gurunya adalah seorang guru besar yang sangat dihormati di kota Zaragoza. Bersama gurunya itu Laurensius lalu pindah ke Kota Roma.
Ketika gurunya diangkat menjadi Paus pada tahun 257, Laurensius lalu diangkat menjadi seorang diakon. Dan meskipun masih muda, namun Laurensius ditunjuk sebagai yang utama di antara tujuh diakon yang bertugas di kota Roma. Karena itu ia disebut “Diakon agung dari Roma”, yang bertugas mengelola kas gereja dan membagi-bagikan derma bagi para fakir miskin dan para janda diseluruh kota Roma. Ia juga adalah pelayan utama paus dalam setiap upacara liturgi.
Saat itu masa penganiayaan kaisar Valerianus dimulai. Penganiayaan dilakukan dengan amat kejam. Banyak orang Kristiani harus bersembunyi dalam katakombe-katakombe bawah tanah dimana Mereka dapat ambil bagian dalam perayaan misa dan saling menguatkan satu sama lainnya. Pada tanggal 6 Agustus 258, para prajurit Romawi menerjang masuk suatu ruangan dalam katakombe di mana Paus Sixtus II sedang memimpin misa. Paus dan para diakonnya serta semua umat kristiani yang hadir disitu sama sekali tidak gentar menghadapi ancaman kematian. Kepada Paus, Santo Laurensius berkata: “Aku akan menyertaimu kemana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya.” Paus terharu mendengar kata-kata Laurensius itu. Lalu ia berkata: “Janganlah sedih dan menangis, anakku! Aku tidak sendirian. Kristus menyertai aku. Dan engkau, tiga hari lagi, engkau akan mengikuti aku ke dalam kemuliaan surgawi”. Paus Sixtus II bersama dengan dua orang diakonnya yaitu St.Felisismus dan St.Agapitus langsung dibunuh di tempat itu, sedangkan St. Laurensius ditangkap dan dibawa kepenjara.
Prefek kota Roma tahu bahwa Laurensius adalah orang yang mengurus kas dan harta kekayaan gereja. Karena itu ia lalu membujuk Laurensius untuk menyerahkan semua kekayaan Gereja itu kepada penguasa Roma. Santo Ambrosius adalah sumber paling awal yang mengisahkan bahwa Santo Laurensius meminta waktu tiga hari untuk mengumpulkan semua harta kekayaan gereja yang disimpannya. Dia bekerja cepat mengumpulkan orang-orang miskin lalu membagi-bagikan kekayaan Gereja sebanyak mungkin kepada mereka. Pada hari ketiga, ia memimpin para orang miskin, orang cacat, orang buta dan orang sakit dan berarak menuju kediaman Prafek kota Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: “Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan periharalah mereka dengan sebaik-baiknya.”
Tindakan dan kata-kata Laurensius ini dianggap sebagai suatu olokan dan penghinaan terhadap penguasa Roma. Karena itu, ia segera ditangkap dan dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang panas membara. Laurensius tidak gentar sedikitpun menghadapi hukuman ini. Setelah separuh badannya bagian bawah hangus terbakar, ia meminta supaya badannya dibalik sehingga seluruhnya bisa hangus terbakar. “Sebelah bawah sudah hangus, baliklah badanku agar seluruhnya hangus!” katanya dengan sinis kepada para algojo yang menyiksanya. Laurensius akhirnya menghembuskan nafasnya di atas pemanggangan itu sebagai sekorang ksatria Kristus.
Antifon Pembukaan
Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu pantas menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan suka cita.
Kata Pengantar
Menjadi diakon pada masa Gereja Purba berarti berkarya penuh merawat orang sakit, mengajar dan membimbing para katekumen. Semua itu dikerjakan oleh Laurensius dengan penuh pengabdian. Ia giat dan cakap. Untuk melindungi harta milik Gereja terhadap nafsu merampas para penganiaya, dibagikannya semua kepada orang miskin. Bersama Santo Petrus dan Paulus ia menjadi pelindung kota Roma.
Kemuliaan
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlahng,
karena cinta kasih yang berapi-api Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu yang mulia.
Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan yang diajarkannya.
Demi Kristus, …
Bacaan Pertama —2 Korintus 9:6-10
Tuhan mengasihi orang yang memberi derma dengan rela. Sering derma itu kehilangan dayanya karena caranya tak diperhatikan. Derma itu dapat dikatakan derma kalau sudah diterima dan hanya dapat diterima kalau carana suka rela.
“Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
BAIT PENGANTAR INJIL – Lukas 8:15
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.
U: Alleluya.
Bacaan Injil — Yohanes 12:24-26
Mengikuti Kristus bukanlah menjadi penontong, melainkan mau menyerupai Dia dalam cinta kasih-Nya, yang berani mengurbankan segalanya demi cinta kasih, bahkan hidupnya sekalipun.
“Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa penyelamat umat manusia,
sudilah menerima persembahan, yang kami unjukkan dengan riang gembira pada pesta Satno Laurensius.
Semoga karenanya kami memperoleh bantuan untuk mencapai keselamatan.
Demi Kristus,…
Antifon Komuni –Yohanes 12:26
Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku.
Dan di mana saja Aku ada, di sana pun abdiku harus ada.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahamurah, pada pesta Santo Laurensius ini
kami menyatakan bukti pengabdian sejati dan telah Kaupuaskan dengan anugerah-Mu.
Kami mohon dengan rendah hati semoga kami semakin menikmati penyelamatan-Mu.
Demi Kristus, …