Jumat Pekan Biasa I, 15 Januari 2015

Antifon Pembukaan – Mazmur 89:1a.3

 Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu selamanya, ya Tuhan.
Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;
kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Pengantar

Pada zaman Samuel, rakyat meminta raja, sebab ingin seperti bangsa-bangsa lain. Namun, bahayanya, mereka melupakan Raja mereka yang sebenarnya, ialah Tuhan Allah. Oleh karena mematuhi Samuel dan para nabi, maka Yesus tidak mau menjadi raja duniawi. Ia datang bukan untuk memerintah dengan kuasa dan kemegahan, tetapi untuk melayani dan berbagi hidup dengan yang paling kecil. Seorang Raja yang tak disangka-sangka, suatu perutusan yang mengagumkan.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
bangkitkanlah kami berkat sabda-Mu yang kuasa,
dan arahkanlah perhatian kami kepada kebajikan
dan kedamaian berkat Yesus Mesias,
Putra-Mu terkasih, ….

Bacaan Pertama – 1 Samuel 8:4-7.10-22a
Rakyat minta seorang raja kepada Samuel, karena ingin sama dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Tetapi mereka tidak mau menerima Raja mereka yang sebenarnya, yaitu Tuhan sendiri. Sebab hukumnya lain dengan raja-raja lain. Samuel masih memperingatkan mereka akan raja duniawi. Namun, mereka terus mendesak dan akhirnya dikabulkan. Kalau tidak mau mendengarkan, biarlah merasakan.

Ezlian akan berteriak karena rajamu, Tuhan tidak akan menjawab kalian.

Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel. Mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, “Engkau sudah tua, dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau. Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.” Waktu mereka berkata: “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami,” Samuel menjadi kesal hati. Maka berdoalah Samuel kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Dengarkanlah perkataan bangsa itu! Segala hal yang mereka katakan kepadamu, turutilah! Sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak! Maksud mereka: jangan Aku menjadi raja atas mereka.”

Samuel menyampaikan segala sabda Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya. Kata Samuel, “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu: Anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada kereta dan pada kuda, dan mereka harus berlari di depan keretanya. Ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh.

Mereka harus membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; mereka harus membuat senjata-senjata dan perkakas keretanya. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, dari kebun anggur dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandum dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawai istana dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena raja yang kamu inginkan itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu.”

Tetapi bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuel. Mereka bersikeras, “Tidak, kami harus punya raja. Biar kami pun sama seperti segala bangsa lain! Raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang!” Samuel mendengarkan segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel,
“Turutilah permintaan mereka, dan angkatlah seorang raja bagi mereka!”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 89:16-17.18-19

Ref: Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selamanya.

Mazmur:
 Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai,
ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu;
karena nama-Mu mereka bersorak-sorai sepanjang hari,
dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.

 Sebab Engkaulah semarak kekuatan mereka,
dan karena Engkau berkenan, tanduk kami ditinggikan.
Sebab milik Tuhanlah perisai kita
milik Yang-Kudus-Israellah raja kita.

BAIT PENGANTAR INJIL Luk 7:16

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita,
dan Allah mengunjungi umat-Nya.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 2:1-12
Orang dapat saja memberi batu sandungan ketidakpercayaan, namun sebaliknya dalam tingkah lakunya tampak betapa dalam imannya. Bagi Yesus, iman yang demikian itu sudah cukup untuk mengampuni dosa si lumpuh. Juga merupakan tanda kuasa ilahi. Pertanda ilahi itu boleh dibuang atau diterima dengan iman.

Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa mengampuni dosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu. “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghojat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah: mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’, atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu – : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!”

Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa, sumber kehidupan,
berkenanlah menyertai kami
melalui lambang-lambang ini,
melalui Yesus Putra-Mu terkasih,
yang telah memanggil kami untuk hidup.
Sebab Dialah Tuhan ….

Antifon Komuni – Markus 2:12

 Mereka semua takjub, lalu memuliakan Allah, katanya,
“Yang seperti ini belum pernah kita lihat.”

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa, Raja damai,
kami mohon pengampunan dosa,
sebab sudah ikut serta dalam perjamuan bersama
atas nama Putra-Mu terkasih.
Semoga hidup kami menjadi sempurna
berkat daya kekuatan-Nya
dan siap siaga memberi kedamaian kepada siapa saja.
Demi Kristus, ….


Tinggalkan Balasan