Jumat Pekan Biasa XII, 26 Juni 2015

“Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela!”

Saudara-saudari ytk!
Setiap memulai perayaan Ekaristi kita mengakui bahwa kita adalah orang berdosa dan sungguh berdosa melalui pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian. Karena itulah barangkali kita mengatakan kepada diri sendiri bahwa tidaklah mungkin kita hidup di hadapan Allah dengan tidak bercela. Kalau Abraham berusia seratus tahun dan Sara berusia sembilan puluh tahun menurut Allah masih memperoleh kesempatan untuk memiliki keturunan  yakni Ishak, maka Allah pun memungkinkan kita untuk hidup murni di hadapan-Nya.
Yesus bersabda “Aku mau, jadilah engkau tahir!”. Sabda ini disampaikan kepada kita bukan seperti seorang ayah yang sedang memarahi anak laki-lakinya. Sabda ini disampaikan kepada kita dengan lembut dan penuh empati sebagai undangan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dialah yang mengampuni dosa-dosa kita. Dialah yang menjadikan kita kudus dan tak bercela melalui penebusan di kayu salib dan rahmat itu kita terima di dalam Gereja melalui sakramen-sakramen. Semoga dengan rahmat Tuhan kita tanamkan niat untuk hidup dengan tidak bercela di hadapan-Nya. Selamat mensyukuri hidup dalam perayaan Ekaristi hari ini. Tuhan memberkati.

===================================================

Antifon Pembukaan – Mazmur 128:1

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan.
Yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.

Pengantar

Berita tentang kelahiran Ishak bagi Abraham dan Sara merupakan bukti tiada sesuatu pun yang mustahil bagi Tuhan. Dan hal itu akan tetap terbukti sepanjang sejarah sampai zaman Yesus yang mentahirkan orang kusta. Semuanya itu menjadi kenyataan karena iman orang akan mahakuasa Allah

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih,
Berkenanlah meperbarui perjanjian
Yang telah Kauikat dengan Abraham.
Berkatilah dengan sabda-Mu
Dan bukalah hari kemudian yang baru dan cerah
Berkat belas kasih-Mu.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan I – Kejadian 17:1.9-10.15-22
Abram menerima nama baru’Abraham’: Bapa leluhur banyak bangsa Sebagai bukti, meskipun sudah lanjut usia ia menerima janji, bahwa Sara, istrinya yang sudah lanjut usia pula, akan melahirkan seorang putra. Semua keturunannya harus disunat sebagai tanda bahwa termasuk warga umat yang menanggung janji Tuhan
Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian.

“Sara akan melahirkan bagimu seorang putera”

Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela! Dari pihakmu engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat.”
Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham, “Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara; itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir dari padanya.”
Lalu tertunduklah Abraham, dan tertawa serta berkata dalam hatinya, “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak? Dan mungkinkah Sara yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
Dan Abraham berkata kepada Allah, “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!”
Tetapi Allah bersabda, “Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak. Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak. Ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.” Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN Mzm 128:1-2.3.4-5; R:4

Refren: Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.

 Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

 Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur
di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
di sekeliling mejamu!

 Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan
orang laki-laki yang takwa hidupnya.
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion:
boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

BAIT PENGANTAR INJIL Mat 8:17

Alleluya.
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 8:1-4
Sesudah sabda di gunung, Matius masih menyebutkan mukjizat bermacam-macam. Yang pertama sembuhnya seorang penderita kusta. Orang itu diterima kembali di dalam masyarakat. Namun, Yesus minta agar kejadian itu jangan disiarkan, sebab hal itu tidak sesuai dengan tugas-Nya menerima juga daya mukjizat, tetapi bukan itulah yang terpenting.

“Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku”.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Setelah Yesus turun dari bukit,
banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku.” Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir!” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Lalu Yesus berkata kepadanya, “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber belas kasih,
Dengan roti anggur ini
Berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami..
Semoga kami Kaurukunkan kembali satu sama lain,
Berkat Yesus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Matius 17:1b

Akulah Allah yang Mahakuasa.
Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahakuasa,
Engkau berkenan melebur dosa-dosa kami,
Asal kami berani mengimani sabda belas kasih-Mu,
Yang kausampaikan kepada kami
Melalui Yesus, Saksi yang patuh setia.
Ajarilah kiranya kami mengikuti Dia, yang ….

Tinggalkan Balasan