JUMAT SESUDAH RABU ABU, 3 Maret 2017
Antifon Pembukaan – Mazmur 30:11
Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih.
Tuhanlah penolongku.
Pengantar
Pada awal Prapaskah ini, kita diingatkan akan bahaya penipuan diri. Penderitaan tetangga jauh lebih penting dari kegiatan pilihan sendiri. Menegakkan keadilan lebih diperlukan dari prestasi matiraga. Pengabdian kepada sesama menjadi pengabdian kepada Tuhan yang benar.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakudus,
bantulah kami membarui diri dengan tobat.
Semoga usaha matiraga yang kami mulai
dapat kami selesaikan dengan hati tulus ikhlas.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – Yesaya 58:1-9a
Nabi Yesaya menolak puasa dan matiraga yang lahiriah belaka. Puasa sejati mematahkan belenggu-belenggu dosa dan memberi kebebasan kepada sesama. Bila demikian, maka permohonan kita akan dikabulkan.
“Berpuasa, yang kukehendaki, ialah
engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.”
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan Allah, ‘Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku yang benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga? Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Inikah puasa yang Kukehendaki: mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? dan membentangkan kain karung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 51:3-4.5-6a.18-19
Ref: Hati yang remuk redam
tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Mazmur:
Kasihanilah, aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku.
Sebab aku sadar akan pelanggaranku,
dosaku selalu terbayang di hadapanku.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,
yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan;
kalaupun kupersembahkan kurban bakaran,
Engkau tidak menyukainya.
Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur
Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL
S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Carilah yang baik dan jangan yang jahat,
supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
Bacaan Injil – Matius 9:14-15
Murid-murid bergembira karena Yesus berada di tengah-tengah mereka. Bagi kita, matiraga itu membuka hati agar dikunjungi Tuhan.
“Mempelai itu akan diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa mahakudus,
semoga usaha tobat kami
menjadikan kami layak di hadapan-Mu
dan memberi kami kesanggupan
untuk semakin mampu menguasai diri kami.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – Mazmur 25:4
Tunjukkanlah jalan-Mu kepada kami, ya Tuhan,
dan ajarkanlah hukum-Mu kepada kami.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahakuasa,
semoga perayaan Ekaristi ini
membersihkan kami dari segala kesalahan,
agar kami layak menerima kerahiman-Mu.
Demi Kristus, ….