Minggu Prapaskah I-a, 5 Maret 2017

Menghayati Ekaristi

Kesenangan, keberhasilan dan kekuasaan senantiasa didewa-dewakan oleh manusia, sehingga segala-galanya dikurbankan untuk itu. Karena penyembahan berhala ini manusia bukan meningkat menjadi lebih manusiawi, tetapi malahan menjadi kurang manusiawi. Satu-satunya jalan untuk membuang itu ialah mengambil sikap tegas. Nasibnya sendiri dan nasib masyarakat tergantung daripada sikap itu.
Selama masa empat puluh hari Gereja diajak merefleksi imannya. Adalah tugasnya mewartakan sabda Allah dan meneguhkan kerajaan-Nya. Seturut teladan Gurunya tak boleh Gereja memberi konsesi kepada kekuasaan duniawi. Tak pernah ia boleh mengurbankan nilai-nilai agama untuk mengerjakan proyek-proyek duniawi. Ia harus menempuh jalan Tuhan dengan keyakinan, bahwa jalan-Nya tidak selalu sama dengan jalan manusia. Di situlah pengikut Kristus harus menjatuhkan pilihannya. Tetapi dengan pilihan itu ia dapat menjadi putera Allah berkat rahmat Kristus sesuai denan kehendak Allah.

Antifon Pembukaan –bdk. Mazmur 91:15-16

Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia.
Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.

Pengantar

Minggu pertama Prapaskah mengarahkan setiap umat beriman untuk menjadikan masa waktu 40 hari sebagai masa belajar membangun ketaatan iman dan dengan mengambil teladan Yesus yang dengan taat melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Ketaatan itu dimulai dengan olah diri yang serius: berpuasa untuk dapat memiliki kepekaan hati guna mengikuti dan melaksanakan kehendak Bapa. Begitu pula, kita semua ingin berolah diri dengan puasa agar semakin kuat dan tajam membedakan mana tindakan dosa dan mana yang selaras dengan kehendak Allah.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, akibat sikap Adam semua orang mati karena berbuat dosa, namun berkat jasa-Mu, semua oran memperoleh rahmat dan hidup.
Tuhan, kasihanilah kami.

Akibat kesetiaan Adam, semua orang berdosa, namun berkat ketaatan-Mu semua memperoleh rahmat.
Kristus, kasihanilah kami.

Di padang gurun, di bawah pimpinan Musa, umat-Mu berkali-kali jatuh ke dalam dosa; tetapi di padang gurun pula Engkau memberi teladan bagaimana mengalahkan godaan.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa Yang Mahakuasa,
ajarilah kami untuk menghayati panggilan kami sebagai pengikut Kristus yang sejati. Semoga kami tidak hanya hidup karena makanan jasmani saja, tetapi juga karena Sabda yang Kauberikan kepada kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama – Kej 2:7-9:1-7
Allah menciptakan manusia dengan seluruh kebebasannya untuk ikut mengalami kebahagiaan-Nya. Namun, setan tidak menyukai dan menyerang Allah melalui ciptaan-Nya. Setan mau merebut manusia agar mengakui bahwa Allah tidak sungguh-sungguh bicara tentang keselamatan, dosa, dan kematian. Ia menggoda manusia untuk memakan buah pengetahuan. Dengan mengetahui hal yang baik dan jahat, setan menyatakanbahwa manusia bisa menyamai Allah. Manusia mengikuti godaa itu. Inilah kematian hidup Allah dalam diri manusia. Akhirnya, mereka mengerti bahwa mereka telah sesaat. Mereka telah menolak Allah. Hubungan mereka denan Allah telah hancur. Tabiat mereka penuh denan dosa. Dan, dosa mengakibatkan maut.

“Ciptaan pertama dan dosa asal.”

Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17; Ul: 3a)

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Mazmur:
 1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
 2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
 3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!
 4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan Kedua – Roma 5:12-19
Akibat sikap Adam bagi seluruh umat manusia, oleh Paulus, dibandingkan dengan hasil karya Adam baru, yaitu Kristus. Kalau semua orang harus mati karena berbuat dosa, semua orang memperoleh rahmat dan hidup dalam Kristus. Ketaatan Putra Allah telah memperbaiki ketidak kataatan semua orang. Di mana dosa menggerogoti di situ pula rahmat berbuah limpah.

“Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu, masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut, jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran telah mengakibatkan pembenaran. Jadi, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa, lebih benarlah yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL Matius 4:4b

S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.

Bacaan Injil – Matius (4:1-11)
Inti dari pencobaan setan adalah bahwa manusia dibujuk untuk melepaskan diri dari hubungan dengan Allah. Bentuk konkretnya bisa berupa godaan mementingkan kebutuhan sendiri, menyombongkan diri, atau menyalahgunakan kekuasaan. Untuk menghadapi godaan itu, orang harus belajar pada Yesus sendiri, menyombongkan diri, atau menyalahkan kekuasaan. Untuk menghadapi godaan itu, orang harus belajar pada Yesus sendiri yang telah berhasil bertahan dalam godaan itu. Yesus berhasil bertahan dalam godaan karena berpegang teguh pada Firman Tuhan yang memberi keselamatan. Lewat kisah ini, pengikut Kristus menemukan contoh yang unggul dalam menghadapi godaan, yaitu setia mengabdi kepada Allah dan berani menghancurkan yang jahat, seperti Yesus sendiri telah melakukannya.

“Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa, Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.
Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.”
Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”
Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.”
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Homili

Doa Umat

Tuhan Yesus bersabda, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti.” Maka, marilah kita panjatkan doa-doa sembah bakti kita kepada-Nya.

Bagi semua yang memegang pimpinan Gereja
Semoga para pemimpin Gereja dalam menjalankan tugas perutusannya sebagai gembala tidak mudah tergoda oleh hal-hal duniawi, namun selalu terarah kepada Allah demi kebahagiaan semua orang.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Bagi semua yang telah menjatuhkan pilihan mau mengikuti Kristus.
Semoga para pengikut Kristus semakin setia kepada kebenaran Sabda-Nya dan tidak mudah digoyahkan oleh kemewahan duniawi atau keindahan lahiriah.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Bagi mereka yang sedang menderita
Semoga Allah Bapa Mahabelas kasih selalu tinggal bersama dengan orang-orang yang sedang menderita sehingga melalui penderitaan itu, mereka dapat mengikuti Kristus yang juga menderita dalam puasa-Nya di padang gurun demi keselamatan kita.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Bagi kita yang sedang mempersiapkan diri menjelang Paskah.
Semoga Allah Bapa Mahasetia menuntun kita semua dalam Masa Prapaskah ini untuk selalu tekun dan setia melayani sesama seperti Putra-Nya, Tuhan kita, Yesus Kristus.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Allah Bapa Maha Pengasih, karena cinta kasih-Mu yang teramat agung, hidup kami Kauberi arti yang begitu dalam. Tunjukkanlah selalu kepada kami jalan yang harus kami tempuh, yakni jalan terang-Mu sendiri, Putera-Mu terkasih Tuhan kami, Yesus Kristus.

Doa Persembahan

Ya Allah, kami mohon semoga hidup kami selaras denan kurban yang kami persembahkan ini sebab dengan persembahan ini kami merayakan awal masa puasa suni, yang merupakan tanda keselamatan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin

Antifon Komuni – Matius 4:4

Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, kami telah disegarkan dengan roti surgawi. Olehnya, iman dikuatkan, harapan diteguhkan, dan kasih kami dikobarkan. Kami mohon, ajarilah kami untuk merasa lapar akan Kristus, roti yang hidup dan benar dan semoga kami mampu hidup dari setiap Sabda yang yang Engkau sampaikan hingga kami menghadap-Mu di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Mazmur Hari Minggu Prapaskah I – 05 Maret 2017…… Klik disini!!

Renungan Hari ini: 

Tinggalkan Balasan