KAMIS 26 JANUARI 2017 PERINGATAN WAJIB SANTO TIMOTIUS DAN TITUS
Selain menjadi orang kudus dan uskup pada masa Gereja Perdana, St. Timotius dan St. Titus memiliki sesuatu yang istimewa. Mereka berdua menerima karunia iman melalui pewartaan St. Paulus.
Timotius dilahirkan di Listra di Asia Kecil. Ibunya adalah seorang Yahudi dan ayahnya bukan. Ketika St. Paulus datang untuk mewartakan Injil di Listra, Timotius, ibu serta neneknya, semuanya menjadi pengikut Kristus. Beberapa tahun kemudian, Paulus kembali lagi ke Listra dan bertemu dengan Timotius yang sudah tumbuh dewasa. Paulus merasa bahwa Timotius dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi seorang pewarta Injil. Paulus mengajaknya bergabung dengannya untuk mewartakan Injil. Jadi demikianlah, Timotius meninggalkan rumah dan keluarganya untuk mengikuti Paulus. Segera juga ia mengalami penderitaan sama seperti yang dialami oleh Paulus. Mereka berdua merasakan sukacita yang besar dalam mewartakan Sabda Tuhan kepada banyak orang. Timotius adalah murid kesayangan rasul besar ini, sudah seperti anaknya sendiri. Timotius pergi kemana pun Paulus pergi, hingga ia menjadi Uskup Efesus. Timotius tinggal di Efesus untuk menggembalakan jemaat-Nya. Sama seperti St. Paulus, Timotius juga wafat sebagai martir.
Titus adalah seorang bukan Yahudi dan tidak percaya kepada Tuhan. Ia pun juga menjadi murid St. Paulus. Titus seorang yang murah hati dan giat bekerja. Dengan penuh sukacita ia mewartakan Kabar Gembira bersama dengan Paulus dalam perjalanan kerasulan mereka. Oleh karena Titus seorang yang dapat dipercaya, Paulus tanpa ragu mengutusnya dalam banyak “misi” kepada komunitas-komunitas Kristiani. Titus membantu umat memperteguh iman mereka kepada Yesus. Ia juga mampu memulihkan perdamaian apabila terjadi perselisihan di antara jemaat Kristiani. Titus dianugerahi karunia istimewa sebagai pembawa damai. Paulus amat menghargai karunia yang dimiliki Titus ini dan mengenalinya sebagai karya Roh Kudus. Paulus akan mengirim Titus untuk mengatasi persoalan-persoalan yang timbul. Ketika Titus ada di antara suatu kelompok jemaat Kristiani, orang-orang yang bersalah akan menyesali perbuatan mereka. Mereka akan memohon pengampunan dan berusaha memperbaiki apa yang telah mereka lakukan. Ketika damai telah tercapai, Titus akan kembali serta melaporkan hasil baiknya kepada Paulus. Hal ini mendatangkan sukacita bagi Paulus dan jemaat Kristiani yang lain. St. Paulus mengangkat Titus sebagai Uskup di Pulau Kreta, di mana ia tinggal hingga akhir hayatnya.
“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2Timotius 4:2)
Antifon Pembukaan Yeh 34:11; 23-24
*Tuhan bersabda, “Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku,
mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.”
Kata Pengantar
“Yang satu menggarap tanahnya, yang lain menaburkan benih, dan yang lain lagi memetik buahnya.” Kata-kata Paulus itu diterapkan pada dua orang pembantunya dan teman seperjalanannya, ialah Timoteus dan Titus. Timoteus agak lemah kesehatannya. Ia tak mau mengikuti perjalanan Paulus dan menetap di Efesus sebagai uskup. Tugas itu dilaksanakannya dengan sepenuh hati. Sedangkan Titus lebih berbakat sebagai diplomat. Dengan siapa pun ia pandai bergaul. Berkali-kali ia diutus memecahkan persoalan dan kesulitan Gereja Muda.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maha pengasih,
Santo Timoteus dan Titus Kaulimpahi bakat,
yang mereka perlukan dalam kegiatan kerasulan.
Semoga berkat doa restu mereka kami di dunia ini
hidup secara jujur dan saleh,
agar kelak dapat Kauterima di tanah air surgawi.
Demi Yesus Kristus,…
Bacaan Pertama – Ibrani 10:19-25
Karena harapannya tidak dikabulkan, ada yang lalu enggan berkumpul dan berdoa. Sebab dirasanya tidak berguna, esok hari toh sama saja! Maka kita harus saling membimbing agar tetap bertekun dan bersaing dalam cinta kasih. Sebab Kristuslah, bukan kita, yang dengan menumpahkan darah memberi kesempatan untuk berkumpul.
Marilah kita berpegang teguh pada harapan!
Marilah kita saling memperhatikan
dan saling mendorong dalam cinta kasih.
Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalui tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6
Ref: Itulah angkatan orang-orang
yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Mazmur:
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,
jagat dari semua yang diam di dalamnya.
Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan,
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan
dan keadilan dari Allah, penyelamatnya.
Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 119:105
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku,
dan cahaya bagi jalanku.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 4:21-25
Takaran pemberian itulah yang akan menjadi takaran penerimaan. Barangsiapa hidup menurut pola Kristus – mengabdi tanpa pamrih – ia takkan dilupakan orang lain. Barangsiapa menggunakan takaran lain dan membatasi pemberiannya, tentu akan mendapat jawaban yang sesuai.
Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian.
Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Pandanglah, ya Bapa, persembahan umat-Mu,
yang diantarkan ke altar-Mu
pada peringatan Santo Timoteus dan Titus ini.
Semoga karenanya dosa kami diampuni
dan nama-Mu dimuliakan. Demi Kristus…..
Antifon Komuni Yoh 15:16
*Bukannya kalian yang memilih Aku,
melainkan Aku yang memilih kalian.
Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil
dan agar hasilmu tinggal tetap.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahabaik,
kami telah Kausegarkan dengan santapan suci.
Maka kami mohon kepada-Mu,
semoga kami seperti Santo Timoteus dan Titus
memberi wujud nyata kepada iman kami,
serta menghayatinya sehari-hari.
Demi Kristus,…..