KAMIS PEKAN BIASA XIX, 14 AGUSTUS 2015

Antifon Pembukaan – Matius 18:22

 Bukan hanya sampai tujuh kali harus kuampuni saudaramu,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh.

Pengantar

Tuhan menuntun, menjaga, dan melindungi umat-Nya. Bila Ia hadir, umat tak usah khawatir. Hal itu berlaku juga bagi Gereja Kristus. Tanda kehadiran Tuhan adalah cinta kasih persaudaraan yang selalu siap sedia memaafkan siapa pun.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maharahim,
Engkau mengikat perjanjian dengan kami,
perjanjian pengampunan melalui Yesus Putra-Mu.
kami mohon, perkenankanlah kami
mewujudkan belas kasih-Mu itu
dalam kerukunan dan kebaikan kepada sesama,
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – Yosua 3:7-10a.11.13-17
Di bawah pimpinan Yosua umat Israel menyebrangi Sungai Yordan sebagaimana dulu pada zaman Musa menyebrangi laut Merah. Air dibendung dengan tabut perjanjian dan lewat dasar sungai yang kering mereka memasuki tanah perjanjian.

“Tabut perjanjian Tuhan akan mendahului kalian menyeberangi Sungai Yordan.”

Pembacaan dari Kitab Yosua:

Tuhan bersabda kepada Yosua, “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Maka perintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian, demikian, ‘Setelah kalian sampai ke tepi air Sungai Yordan, haruslah kalian tetap berdiri di tengah Sungai Yordan.’

Yosua lalu berkata kepada orang Israel, “Datanglah mendekat dan dengarkanlah sabda Tuhan, Allahmu.” Lagi ia menyambung, “Dari hal inilah akan kalian ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kalian. Sungguh, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi akan mendahului kalian, masuk ke Sungai Yordan. Begitu kaki para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berhenti di dalam air sungai, maka air Sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir dan menjadi bendungan.”

Ketika bangsa Israel berangkat dari tempat perkemahan untuk menyeberangi Sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan. Segera sesudah para imam pengangkat tabut sampai ke Sungai Yordan, dan para imam itu menginjakkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, maka berhentilah air mengalir. Padahal waktu itu musim panen, dan selama musim panen air sungai selalu meluap. Air yang turun dari hulu naik menjadi bendungan dikejauhan di dekat Adam, yaitu kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa Israel di hadapan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah Sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai mereka semua selesai menyeberangi Sungai Yordan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 114:1-6

Ref. Pujilah Allah, Alleluya.

Mazmur:
 Pada waktu Israel keluar dari Mesir,
di kala kaum keturunan Yakub
keluar dari bangsa yang asing bahasanya,
maka Yehuda menjadi tempat kudus-Nya,
dan Israel wilayah kekuasaan-Nya.

 Laut melihatnya, lalu melarikan diri,
dan Sungai Yordan berbalik ke hulu.
Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan,
dan bukit-bukit seperti anak domba.

 Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri,
hai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu,
Ada apa, hai gunung-gunung,
sehingga kamu melompat-lompat seperti domba jantan,
hai bukit-bukit, sehingga kamu seperti anak domba?

BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 119:135

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu,
dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 18:21-19:1
Bagi Petrus mengampuni cukup tujuh kali. Tetapi Yesus menghendaki tanpa batas. Kalau tidak, maka akan mengalami seperti yang dialami hamba yang kejam terhadap temannya. ‘Bapamu di surga akan menyerahkan dikau kepada algojo’.

“Aku berkata kepadamu,
‘Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni.’”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata,”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kalikah?”

Yesus menjawab “Bukan hanya sampai sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja lalu memerintahkan, supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya, “Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi.” Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayar utangmu!” Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi.” Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.

Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang sungai Yordan.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa maha penyayang,
semoga Kauampuni segala dosa kami,
bila kami menyambut anugerah-Mu.
Perkenankanlah kami menikmati kerukunan
yang mampu menumbuhkan cinta kasih luhur.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – II Korintus 5:19

 Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus
tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami, sumber belas kasih,
semoga kami selalu Kaudampingi
dalam segala tingkah laku kami,
dan semoga Engkau berkenan mengampuni
bila terjadi kesalahan dalam pengabdian kami
serta ajarilah kami menaruh belas kasih kepada sesama.
Demi Kristus, …..

Tinggalkan Balasan