MINGGU BIASA XII/C, 19 JUNI 2016

Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi

Tidak pernah kita dapat menyelami seseorang sedalam-dalamnya. Kita harus terus menerus mendekatinya, agar dapat memasuki jiwanya yang paling dalam. Seorang anak menyangka dapat menyelami orang tuanya. Namun pengalaman masa kanak-kanak dan remaja dengan pengalaman sesudahnya berhadapan dengan orang tuanya selalu berbeda. Demikian pula ketika sorang anak telah menikah dan mempunyai anak sendiri, barulah kemungkinan seorang anak memahami cinta orang tuanya secara lebih matang. Penyelaman pribadi selalu mengarah ke situ. Cinta kasihnya lalu akan makin mendalam.
Puncak pengetahuan adalah iman. Iman pun berkembang sepanjang hidup. Dengan pengalaman bermacam ragam iman menjadi mantap dan terarah pada cinta kasih serta kesatuan pendapat dan tujuan. Iman akan Kristus ini dan ikut sertanya dalam salib mengubah secara ajaib seluruh kehidupan perseorangan maupun masyarakat. Suatu cahaya baru menyinari hidupnya. Dan seperti Gurunya mereka menimbulkan persoalan bagi dunia: dari mana orang Kristen belajar hidup rukun dan penuh cinta kasih, serta tetap gembira dalam penderitaan?

Antifon Pembukaan –Bdk Mzm 28:8-9

Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang diurapinya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.

Pengantar

“Barangsiapa ingin menjadi pengikut-Ku hendaklah ia menyangkal diri dan memanggul salibnya setiap hari”. Dalam hidup sehari-hari kadang-kadang kita sangat mudah merasakan memanggul salib. Tetapi sungguhkan kita telah memanggul salib itu? Atau pernahkah kita mengimbanginya dengan suatu usaha penyangkalan diri? Kita perlu mengembangkan spiritualitas ini dengan seimbang: menyangkal diri dan memikul salib karena kita ingin serius mengikuti Tuhan Yesus. Ekaristi ini mengingatkan kita bahwa Yesus telah memperlihatkan keteledanan-Nya dalam hal ini.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sang Almasih, Putera Allah yang hidup, Penyelamat umat manusia.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Manusia yang menderita, ditolak, dan dibunuh, namun bangkit jaya, menyelamatkan kami semua.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Allah yang menjadi manusia, yang memanggil dan mengangkat kami menjadi anak-anak Allah.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah, bukalah hati kami untuk semakin mengenal Putra-Mu yang telah Kauutus untuk menebus dosa-dosa kami.
Semoga kami Kauberi kekuatan untuk mengikuti jejak Putra-Mu itu, yaitu kerelaan untuk mengampuni sesama kami.
Sebab, Dialah Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Zak. 12: 10-11;13:1
Yerusalem akan mengalami perkabungan. Ratapan akan meliputi seluruh negeri. Namun, peristiwa ini justru akan mendatangkan berkat. “Aku akan mencurahkan roh kasih dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem. Lalu mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam.” Kutipan ini mengingatkan jemaat akan Hati Yesus Yang Mahakudus. Hati yang ditikam karena dosa-dosa.

“Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam”

Pembacaan dari Nubuat Zakharia:
Beginilah Firman Tuhan, “Aku akan mencurahkan roh kasih dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem. Lalu mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan meratapi dia seperti meratapi anak tunggal; mereka akan menangisi dia dengan pedih seperti menangisi anak sulung. Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido. Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 63:2abcd.2e-4.5-6.8-9

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

Mazmur:
 Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau; jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
 Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar. Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup, hendaknya mulutku memuji-Mu.
 Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.
 Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolongku dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.

Bacaan Kedua – Gal. 3:26-29
Hakikat dan makna pembaptisan dijabarkan oleh Paulus dengan jelas, “Kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus”. Dengan pembaptisan, manusia diangkat menjadi anak-anak Allah. Iman kepada Kristus adalah jalan menuju keselamatan. Janji keselamatan itu diberikan oleh Allah karena jemaat telah menjadi milik Kristus.

“Kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kamu milik Kristus, maka kamu juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – Yoh.10:27

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengarkan suaraku, Sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 9:18-24
Ada tiga hal yang ada dalam perikop ini: pengakuan Petrus, nubuat tentang penderitaan Kristus, dan penyangkalan diri seorang murid Kristus. Para murid diajak untuk meninggalkan pendapat umum dan semakin mengenal Kristus. Dengan demikian, para murid akan semakin mengerti dan memahami jati diri Kristus yang harus menderita demi keselamatan manusia. Hanya dengan pengenalan yang mendalam akan Kristus kita akan berani menyangkal diri demi Kristus. Dan dengan berani menyangkal diri inilah hidup akan dianugerahkan oleh-Nya.

“Engkau adalah Mesias dari Allah … Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Jawab mereka, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi kepada mereka, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Mesias dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Yesus lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kita di surga agar dapat mengikuti Yesus, Putra-Nya, dan semakin lama semakin menyerupai-Nya. Marilah berseru kepada-Nya.

Bagi Sri Paus dan para uskup:
Agar dalam waktu yang penuh harapan, tetapi banyak kesulitan ini masih tetap berdaya untuk mendengarkan dan tetap terbuka terhadap pewartaan Injil dan apa saja yang hidup di tengah-tengah umat.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi mereka yang sakit dan cacat:
Agar situasi mereka jangan dipandang semata-mata akibat nasib, tetapi agar dengan optimisme mereka yang sehat pun ditingkatkan semangatnya.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi diri kita sendiri
Agar kita siap sedia mengikuti jejak Kristus dengan menyangkal diri dan memanggul salib kita sehari-hari.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Tuhan Allah kami, betapa mudah kami melihat kesulitan kami dan penderitaan kami sebagai sesuatu yang tak terpecahkan. Berikanlah kami agar dapat melihat segi positif hidup kami. Sebab itulah warta gembira yang dibawa oleh Kristus, Tuhan kami.
Amin

Doa Persembahan

Tuhan Allah kami, pemberian-Mu melimpah. Betapa keinginan-Mu agar berguna bagi semua orang. Semoga persembahan kami ini dipersatukan dengan kurban Putera-Mu yang mengurbankan diri sebagai silih atas dosa-dosa kami. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

Antifon Komuni – Mazmur 145:15

Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau memberi mereka makanan pada waktunya.

Doa Sesudah Komuni

 Marilah berdoa:
Allah yang penuh kasih, kami bersyukur atas kurban Putra-Mu yang mendatangkan keselamatan bagi kami.
Doronglah kami untuk mempersembahkan diri kepada-Mu dengan mengusahakan keselamatan dan kesejahteraan sesama
agar pada akhir pengembaraan kami di dunia ini, kami dapat menemukan hidup sejati di dalam Engkau.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

Tinggalkan Balasan