PERCAYALAH! (Renungan SABTU 28 JANUARI 2017 Peringatan Wajib Santo Tomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja Oleh Fr. Komes)
Sabtu, 28 Januari 2017 (P)
Pw. St. Tomaas Aquino, Im & PujG
Ibr 11:1-2,8-19 ; Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6 ;
Mrk 4:35-41
PERCAYALAH!
Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu, Dia ‘kan menjawabnya.
Percayalah, Dia kan menunjukkan kasih-Nya padamu, melalui jalanNya
Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu, Dia ‘kan menguatkannya
Memohonlah, Dia ‘kan memberikan yang terbaik untukmu, melalui jalan-Nya
Percayalah…
(Sepenggal lirik lagu dari grup band Last Child)
Saudara-saudari terkasih,
Injil hari ini menceritakan tentang Yesus yang meredakan angin ribut. Yesus telah memberikan kesempatan kepada murid-murid-Nya untuk menunjukkan bahwa mereka memahami siapa Dia sebenarnya. Akan tetapi, para murid justru menunjukkan reaksi ketidakpercayaan. Mereka takut padahal Yesus ada bersama dengan mereka.
Reaksi ketakutan yang ditunjukkan para murid sungguh jelas menjadi tanda ketidak-percayaan mereka kepada Yesus. Mereka telah mengikuti-Nya dan melihat apa yang telah diperbuat Yesus, namun itu tidak juga menguatkan kepercayaan mereka. Terlebih lagi, Yesus ada bersama dengan mereka di perahu di saat badai.
Kisah ini menggambarkan bagaimana manusia pada umumnya, terutama kita orang-orang kristiani yang sering meragukan kuasa-Nya. Kita sering mengalami ketakutan-ketakuan di dalam hidup. Di saat seperti itulah kita sering meragukan akan apa yang Tuhan beri. Baptisan yang kita terima rasanya seperti hanya simbol belaka.
Di sisi lain, ketika Yesus meredakan badai, Ia menginginkan iman yang mendalam dari para murid. Namun reaksi murid justru heran dan bertanya tentang siapakah Yesus yang selama ini bersama-sama dengan mereka.
Reaksi kita juga sering mempertanyakan apakah benar Tuhan yang telah mengerjakan perbuatan besar bagi kita. Ketika kita mendapat keberhasilan misalnya, kita lupa bahwa Tuhan adalah sosok di balik semuanya itu. Ketika kita mendapat bencana, kita justru ragu apakah Tuhan akan melakukan karya-Nya kepada kita. Ini lah bentuk-bentuk ketidak-percayaan kita.
Yesus tidak menuntut kepercayaan buta dari kita. Yesus telah menunjukkan kepada kita, bahwa Ia senantiasa beserta kita lewat pengalaman hidup yang kita terima. Masikah kita tidak percaya?
Tuhan Yesus Kristus, maafkan lah bila selama ini kami masih meragukan kuasa-Mu itu. Kuatkan lah kami bila mengalami cobaan hidup agar kami senantiasa percaya pada kuasa-Mu yang besar itu. Amin… (Fr. Komes)