SELASA 21 JUNI 2016: Peringatan Wajib Santo Alosius Gonzaga (biarawan, 1568-1591)

Aloysius, santo pelindung pemuda pemudi Katolik, dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1568. Karena ia begitu penuh semangat hidup, ayahnya berangan-angan agar kelak ia menjadi seorang perwira yang hebat. Ketika Aloysius baru berumur lima tahun, ayahnya mengajaknya ke kemah tentara. Di sana, Aloysius kecil ikut berarak dalam barisan. Suatu hari, ia bahkan berhasil mengisi dan menembakkan senapan ketika pasukan tentara sedang beristirahat. Ia juga belajar umpatan dan kata-kata kasar dari para prajurit. Ketika mengetahui apa arti kata-kata tersebut, Aloysius merasa menyesal bahwa ia telah mengucapkannya.

Pemuda Aloysius dikirim ke istana-istana para raja dan pangeran. Kelicikan, kedengkian dan kecemaran merupakan hal biasa di sana. Tetapi, semuanya itu mempengaruhi St. Aloysius hanya dalam satu hal, yaitu lebih berhati-hati agar tetap hidup sesuai tanggung jawab Kristianinya. Aloysius jatuh sakit. Hal itu memberinya kesempatan untuk mempergunakan lebih banyak waktu untuk berdoa dan membaca buku-buku yang baik. Ketika Aloysius berumur enam belas tahun, ia memutuskan untuk menjadi seorang imam Yesuit. Ayahnya menentang keinginannya itu.

Tetapi, setelah tiga tahun, akhirnya ia mengijinkannya juga. Begitu bergabung dengan Yesuit, Aloysius wajib melakukan pekerjaan-pekerjaan berat dan kasar. Ia melayani di dapur dan mencuci piring-piring kotor. Ia biasa mengatakan, “Aku ini sepotong besi yang bengkok. Aku datang kepada agama agar dijadikan lurus oleh palu penyangkalan diri dan laku tobat.”

Ketika suatu wabah menyerang kota Roma, Aloysius mohon agar diijinkan merawat mereka yang sakit. Dia, yang biasa dilayani oleh pelayan-pelayan, dengan senang hati menyeka mereka yang sakit serta merapikan tempat tidur mereka. Ia melayani orang-orang sakit hingga akhirnya penyakit itu menyerangnya juga.

St. Aloysius baru berusia dua puluh tiga tahun ketika ia wafat pada malam tanggal 20 Juni 1591. Ia hanya mengatakan, “Aku akan pergi ke surga.” Jenazah St. Aloysius Gonzaga disemayamkan di Gereja St. Ignatius di Roma. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Benediktus XIII pada tahun 1726.

Bagaimana aku bersikap ketika aku merasa orang-orang lain memaksaku untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak pantas? Aku harus berdoa mohon keberanian untuk melakukan apa yang benar.

Antifon Pembukaan – 

 Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-nya.

Pengantar

Sudah sejak kecil  putera seorang bangsawan ini mengarah pada hidup religius. Pada umur sembilan tahun ia sudah berniat hidup wadat. Umur 17 tahun diserahkannya hak-hak warisannya dan masuk Ordo Yesuit. Mungkin terasa juga kekanak-kanakannya dan romantismenya. Tetapi sebenarnya diperlukan ketabahan hati. Hal itu dibuktikan oleh Loisius ketika berjangkit wabah pes. Begiut sungguh-sungguh ia merawat para penderita, sehingga ia sendiri kejangkitan dan meninggal pada usia amat muda.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa, pemberi rahmat surgawi,
dalam diri Santo Aloisius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa.
Kami takkan mampu menyamai kesuciannya.
Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya.
Demi Yesus Kristus, …

Bacaan I – II Raja-Raja 19:9b-11.14-21.31-35a.36

Negara Israel sudah lengkap seperti Negara-negara lain di sekitarnya. Tetapi masih memiliki sesuatu yang istimewa, yaitu iman akan Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu sayang akan umat-Nya yang setia, berkat cinta kasih-Nya.

Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini
demi Aku dan demi Daud.

Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:

Pada waktu kota Yerusalem dikepung, Sanherib, raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?”

Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.”

Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel; ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Ku-dengar.’ Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu Puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan Puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini.’

Maka beginilah sabda Tuhan mengenai raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk,’ demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.”

Maka pada malam itu keluarlah malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 48 :2-3a. 3b-4.10-11

Refren: Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.

Mazmur:
 Agunglah Tuhan dan sangat terpuji
di kota Allah kita!
Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai,
adalah kegirangan bagi seluruh bumi.

 Gunung Sion, pusat kawasan utara,
itulah kota Raja Agung.
Dalam puri-purinya
Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.

 Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu.
Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi;
demikian pulalah kemasyhuran-Mu;
tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

BAIT PENGANTAR INJIL – Yoh 8:12

S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Akulah cahaya dunia;
    siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 7:6.12-14

Sesudah sabda bahagia di gunung, Matius masih menyebutkan beberapa pedoman singkat. Bila ingin menempuh jalan kehidupan, hendaknya memperlakukan orang lain seperti diri sendiri. Jalan sempit adalah jalan salib.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa, Raja mahamulia,
curahkanlah kekayaan rahmat-Mu kepada kami yang ikut serta dalam kurban perjamuan ini.
Semoga seturut teladan Santo Aloisius kami selalu mengenakan pakaian pesat dan siap sedia,
sehingga Kauperkenankan ikut serta pula dalam perjamuan raya di surga.
Demi Kristus, …

Antifon Komuni – 

Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menjadi santapan mereka.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakudus,
kami sudah disegarkan dengan santapan para malaikat.
Semoga berkat teladan dan doa restu Santo Aloisius yang kami peringati hari ini,
kami mengabdi-Mu dengan hidup suci dan selalu ingat bersyukur kepada-Mu.
Demi Kristus, ….

Renungan hari ini: Menjadi Pribadi Yang Bijaksana (Renungan SELASA 21 JUNI 2016: Peringatan Wajib Santo Alosius Gonzaga, biarawan, 1568-1591 Oleh Fr. Andreas Salamanang)… Klik disini!!

Tinggalkan Balasan