SELASA, 31 JANUARI 2017: PERINGATAN WAJIB SANTO YOHANES BOSKO

Antifon Pembukaan – Matius 5:19

 Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.

Pengantar

Suatu jurang pemisah timbul antara orang tua dan anak dalam perkembangan hidup, adalah biasa. Nampaknya sering bahasa lain yang mereka gunakan. Yohanes Bosko, seorang imam di Turino, selama hidupnya bergaul dengan kaum muda. Dengan suatu pandangan praktis dan penuh humor, tetapi terutama dengan penuh pengabdian ia telah berhasil memecahkan pelbagai pertentangan antar generasi. Ia seorang pendidik tulen, yang bukan bertitik tolak pada buku-buku, tetapi pada keperluan anak sendiri. Karyanya masih dilanjutkan oleh dua buah kongregasi, yaitu Pater-pater Salesian dan Suster-suster Bunda Perantara Rahmat.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa yang maha pengasih,
Santo Yohanes Bosko Kaupanggil menjadi bapa dan pendidik kaum muda.
Nyalakanlah dalam hati kami api cinta kasih-Mu, sehingga kami pun selalu mengabdi-Mu tanpa pamrih dan ikut serta mengusahakan keselamatan sesama.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – Ibrani 12:1-4
Dalam bahasa olahraga, kita diajak mengikuti Yesus. Yesuslah yang melatih kita dalam perlombaan hidup rohani. Seperti dalam estafet, imanlah yang kita serahkan kepada sesama. Tujuannya tidak dekat, maka janganlah lekas putus semangat, tetapi hendaknya tekun berusaha. Kristus telah memberi teladan. Kalau Dia yang kita jadikan titik tujuan, tentu tak mudah kita kehabisan harapan.

“Marilah kita berlari dengan tabah hati
dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita.”

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 22:26b-27.28.30.31-31-32

Ref: Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan,
akan memuji-muji Engkau.

Mazmur:
 Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa.
Orang miskin akan makan sampai kenyang,
orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia;
biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!

 Segala ujung bumi akan menjadi sadar,
lalu berbalik kepada Tuhan;
segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah:
semua orang sombong di bumi,
di hadapan-Nya akan berlutut
semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.

 Dan aku akan hidup bagi Tuhan,
anak cucuku akan beribadah kepada-Nya.
Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan
kepada angkatan yang akan datang,
dan menuturkan keadilan-Nya
kepada bangsa yang akan lahir nanti.
Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

BAIT PENGANTAR INJIL Mat 8:17

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Yesus memikul kelemahan kita,
dan menanggung penyakit kita.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 5:21-43
Kedua keajaiban yang diceritakan di sini sama maksudnya: keselamatan dapat dicapai dengan iman. Setelah semua sarana insani tak sanggup, Yairus dan wanita sakit itu datang menghadap Yesus. Ia memang belum memperoleh kekuasaan kebangkitan-Nya, tetapi daya yang sudah ada pada-Nya, sudah mewartakan keselamatan kepada yang percaya kepada-Nya.

“Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.

Adalah di situ seoang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu.

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubahKu?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”

Ketika Yesus masih berbicara, datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata. “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.

Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, katanya, “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persemabahan

Allah Bapa yang mahabaik,
berkenanlah menerima persembahan umat-Mu yang kami unjukkan bersama pada peringatan Santo Yohanes Bosko.
Semoga berkat doa restunya kami mengamalkan cinta kasih-Mu yang terpancar dalam kehidupannya.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Matius 18:3

 Jika kalian tidak bertobat menjadi seperti anak kecil, kalian takkan diizinkan masuk kerajaan surga.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa,
semoga berkat santapan suci yang kami sambut, serta teladan hidup Santo Yohanes Bosko,
kami benar-benar memancarkan perhatian dan cinta kasih-Mu terhadap kaum muda khususnya serta umat-Mu pada umumnya.
Demi Kristus, ….

Renungan Hari ini: Kepercayaanku (Renungan SELASA, 31 JANUARI 2017: PERINGATAN WAJIB SANTO YOHANES BOSKO Oleh Fr. Eko Tumanggor)…. Klik disini!!

Tinggalkan Balasan