SELASA BIASA XXX, 25 OKTOBER 2016

Antifon Pembukaan – Lukas 13:21

 Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang ibu,
dan dicampur dengan terigu tiga takar sehingga seluruhnya beragi.

Pengantar

Cinta kasih antarmanusia dibangun dengan hal-hal kecil. Tetapi hal-hal kecil pula yang menggerogotinya. Perhatian-perhatian tak menyolok membangun cinta kasih, Kristus, pengantin Gereja, bertindak demikian juga. Seperti biji sesawi yang kecil, atau seperti ragi dalam adonan Yesus meresapi seluruh Gereja.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih,
taburkanlah kiranya sabda-Mu di seluruh dunia
dan perkenankanlah kami menghasilkan buah,
buah cinta kasih dan keadilan
karena Dia yang telah berkenan memanggul dosa kami
dan membebaskan kami,
ialah Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Efesus 5: 21-33
Para nabi zaman dulu telah menggambarkan tanggapan. Allah terhadap manusia bagaikan suami istri dalam keluarga. Di sini Kristus dengan Gereja juga digambarkan demikian. Penyerahan diri satu sama lain ini dianggap sebagai pola Gereja yang paling jelas: cinta kasih suami-istri.

“Rahasia ini sungguh besar!
Yang kumaksudhan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, hendaknya kalian saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Para isteri hendaknya tunduk kepada suaminya, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala atas jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, begitu pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suaminya dalam segala hal.

Para suami hendaknya mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri; maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat. Bagaimanapun juga bagi kalian masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 128:1-5

Ref: Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.

Mazmur:
 Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

 Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur
di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
di sekeliling mejamu!

 Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan
orang laki-laki yang takwa hidupnya.
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion:
boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

BAIT PENGANTAR INJIL lh. Mat 11:25

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 13:18-21
Amat sulit kalau orang mau melihat hasil karya bagi Kerajaan Allah. Sebab tumbuhnya tidak kelihatan, demikian pula perkembangannya, bahkan sering juga kegagalannya. Kutipan ini dimaksud untuk menabahkan hati: betul tidak tampak, tetapi nyatanya tetap tumbuh dan berkembang.

“Biji itu tumbuh dan menjadi pohon.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.”

Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa kami yang mahakudus,
berkenanlah membangun perdamaian dan kerukunan
di tengah-tengah kami
pada diri Yesus Putra-Mu terkasih,
yang telah memulihkan kami
dari pertentangan dan perselisihan
dan membawa kami memasuki bait kudus-Mu.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Lukas 13:19

 Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi,
yang diambil orang dan ditaburkan di kebunnya.
Biji ini tumbuh dan menjadi pohon,
sehingga unggas udara dapat bersarang di ranting-rantingnya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang mahasetia,
kami bersyukur atas janji tentang kerajaan-Mu.
Perkenankanlah kerajaan itu tumbuh dan berkembang
di tengah-tengah kami
berkat sabda Putra-Mu terkasih
dan semoga tetap rukun bersatu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Renungan Hari ini: Cinta yang Menggerakkan (Renungan Selasa Biasa XXX, 25 Oktober 2016 Oleh Fr. Benediktus Bagus Hanggoro)

Tinggalkan Balasan