SENIN BIASA XXIII, 11 September 2017

Antifon Pembukaan – Mazmur 62-67

 Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang
dan Dialah segala harapanku.
Hanya Dialah pelindung dan penyelamatku.
Dia pendukungku, aku takkan goyah.

Pengantar

‘Betapa berat perjuangan yang kulakukan bagi kalian, agar kalian tetap tabah dan bersatu dalam cinta kasih.’ Demikianlah kata-kata Paulus dari dalam penjara. Penderitaanya sendiri dianggap sebagai kelengkapan penderitaan Kristus bagi tubuhnya, yaitu Gereja. Suatu cahaya bagi kita untuk memberi arti penderitaan kita. Yesus pun menerjang segala hukum bila ada orang yang memerlukan bantuan-Nya.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakuasa dan kekal,
berilah kami pengertian mengenai misteri-Mu
dan penuhilah kami dengan Roh-Mu,
agar dapat membicarakan dengan teman dan sesama
belas kasih dan kasih setia-Mu,
yang Kaugunakan untuk menghadapi kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan I – Kolose 1:24-2:3
Di dalam penjara Paulus merasa bahagia, karena diperkenankan ikut serta dalam penderitaan Kristus untuk membela umat di Kolose. Dengan melihat teladan Kristus, Paulus berniat menyerahkan segalanya demi kepentingan orang lain. Dengan demikian ia lalu menjadi hamba Kristus dan sanggup mewartakan sabda Allah seutuhnya.

Aku telah menjadi pelayan jemaat,
untuk menyampaikan rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose:
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kalian, dan melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan sabda Allah kepada kalian, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orangnya yang kudus. Allah berkenan memberi tahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu diantara bangsa-bangsa lain, yakni: Kristus ada di antara kalian. Dialah harapan akan kemuliaan. Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan setiap orang dan mengajar mereka dengan segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kuperjuangkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasanya yang bekerja dengan kuat dalam diriku.

Saudara-saudara, aku ingin agar kalian tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan bagi kalian, bagi mereka yang di Laodikia dan bagi semuanya yang belum mengenal aku secara pribadi. Semoga hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan pengertian yang meyakinkan dan mengenal rahasia Allah yaitu Kristus. Dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 62:6-7.9

Ref: Tuhanlah keselamatan dan kemuliaanku.

Mazmur
 Hanya pada Allah saja aku tenang,
sebab dari pada-Nyalah harapanku.
Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku;
hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.

 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat,
curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya;
Allah ialah tempat perlindungan kita.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 10:27

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 6:6-11
Hukum itu untuk keselamatan manusia. Barangsiapa mau menerapkan hukum, harus juga mengingat hal itu dan jangan sampai lalu melindungi hukum. Tentu saja menjelaskan hukum tak boleh juga semaunya saja. Tetapi bila kita berusaha memandang manusianya, maka hidup kita sesuai Injil.

Mereka mengamat-amati Yesus,
kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah.

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”

Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia.

Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding. Apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa, sumber kehidupan,
dalam roti anggur ini perkenankanlah kami
memahami misteri hidup dan mati.
Berilah kiranya kami daya hidup
berkat Yesus Putra-Mu terkasih,
yang telah menunjukkan jalan kami.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Kolose 1:25

 Dalam diriku aku melengkapi yang masih kurang
dalam penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Gereja.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kehidupan,
kami bersyukur atas daya penyembuhan yang tampak
dalam diri Yesus, Putra-Mu dan penyelamat kami.
Kami mohon, perkenankanlah kami
semakin dapat menikmati anugerah sabda-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Tinggalkan Balasan