SENIN BIASA XXVI, 26 SEPTEMBER 2016
Antifon Pembukaan – Ayub 1:21
Tuhan telah memberi.
Tuhan telah mengambil.
Seturut kehendak Tuhanlah semuanya terjadi.
Terpujilah nama-Nya.
Pengantar
Orang dalam kesulitan cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang mengalami segalanya dengan lancar. Orang bertanya, ‘Mengapa aku? Di manakah Allah? Mengapa Dia membiarkan semua ini terjadi?’ Satu-satunya jawaban dalam situasi demikian ialah: menerima bahwa bukan Allahlah yang menimpakan malapetaka padanya, dan tetap percaya, bahwa Allah mengharapkan penyerahan diri seutuhnya. Dalam situasi tidak berbahaya dan serba malang terdapat kesempatan untuk melayani orang lain dengan gembira.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahakudus,
terpujilah nama-Mu,
karena Engkau telah memberi kami napas kehidupan
dan tempat tinggal berkat sabda Putra-Mu terkasih.
Kami mohon, semoga telinga kami tetap terbuka,
agar dapat mendengarkan segala sabda-Mu.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – Ayub 1:6-22
Cerita kuno tentang Ayub menggambarkan orang jujur yang mengalami cobaan Tuhan, kehilangan segala miliknya, bahkan masih sakit pula, tetapi dapat berpasrah dan memulihkan kehormatannya. Ayub itu teladan orang yang patuh setia dan bahagia karena diberkati Tuhan.
“Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.”
Pembacaan dari Kitab Ayub:
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada Iblis, “Dari manakah engkau?” Jawab Iblis, “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.”
Lalu bersabdalah Tuhan, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, begitu saleh dan jujur, takwa dan menjauhi kejahatan.”
Lalu jawab Iblis, “Bukanlah Ayub mendapat keuntungan karena takwanya? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala miliknya? Apa saja yang dikerjakannya telah Kauberkati, dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuk Engkau di hadapan-Mu.”
Maka Tuhan bersabda kepada Iblis, “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan Tuhan.
Pada suatu hari, ketika anak-anak Ayub laki-laki dan perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata, “Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya, serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan.”
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata, “Api telah menyambar dari langit, dan membakar serta memakan habis kambing domba dan para penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan.”
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain lagi dan berkata, “Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul para penjaga dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan.”
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain lagi dan berkata, “Anak-anak Tuan lelaki dan perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung; maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya dari empat penjuru, dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka tewas. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada Tuan.” Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya. Kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang pula aku akan kembali ke dalamnya. Tuhanlah yang memberi, Tuhanlah yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa, dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 17:1-3.6-7
Ref: Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, dan dengarkanlah kataku.
Mazmur:
Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan yang jujur,
perhatikanlah seruanku;
berilah telinga kepada doaku,
doa dari bibir yang tidak menipu.
Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman:
kiranya mata-Mu melihat apa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku;
bila Engkau memeriksanya pada waktu malam,
dan menyelidiki aku,
maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan;
mulutku tidak terlanjur.
Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib,
ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang
yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
BAIT PENGANTAR INJIL Mrk 10:45
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Anak Manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 9:46-50
Para rasul merasa akan diserahi pemerintahan Kerajaan Allah. Maka nereka berebut tempat yang paling tinggi dan mohon diberi wewenang mengusir setan atas nama-Nya. Tetapi Yesus menegur mereka. Bukan yang menyatakan dirinya sebagai utusan, melainkan yang bekerja atas tama-Nya itulah yang akan mengabdi di dalam kerajaan-Nya.
“Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.”
Pada kesempatan lain Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa kami yang mahabaik,
perkenankanlah kami menjadi putra dan putri-Mu
setiap kali ikut serta dalam perjamuan Putra-Mu,
yang hidup ….
Antifon Komuni – Ayub 1:21b.22
‘Tuhan yang memberi. Tuhan yang mengambil.
Terpujilah nama Tuhan.’
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa,
Dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang mahakuasa,
janganlah kiranya kami sampai dikuasai kejahatan,
tetapi perkenankanlah kami menjadi putra dan putri-Mu,
yang merasa bebas dan bantu-membantu
dalam menangani segala sesuatu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.