Terima Komuni di Tangan atau Mulut?
Terima Komuni di Tangan atau Mulut?
Dalam praktik liturgi Gereja, sering dijumpai ada umat saat menerima komuni, yaitu dengan tangan atau langsung di mulut atau di lidah. Dua praktik ini sering menimbulkan pertanyaan di tengah umat.
Untuk membahas tata cara menyambut (menerima) komuni (hosti) dasarnya adalah dokumen Gereja Redemptionis Sacramentum (RS) atau Sakramen Penebusan. Dokumen ini mengatur dan menjelaskan sebagai berikut:
“Walaupun tiap orang tetap selalu berhak menyambut komuni dengan lidah jika ia menginginkan demikian, namun kalau ada orang yang ingin menyambut komuni di tangan, di wilayah-wilayah di mana Konferensi Uskup setempat dengan recognitio oleh Tahta Apostolik yang telah mengizinkannya, maka hosti harus diberikan kepadanya. Akan tetapi harus diperhatikan baik-baik agar hosti dimakan oleh si penerima pada saat masih berada di hadapan petugas komuni, sebab orang tidak boleh menjauhkan diri sambil membawa Roti Ekaristi di tangan. Jika ada bahaya profanasi, maka hendaknya komuni suci tidak diberikan di tangan.” (RS 92)
Berikut ini cara menerima komuni yang benar:
-
Dengan Mulut/Lidah
- Berjalanlah ke hadapan Pastor/petugas pembagi komuni dengan tangan terkatup di depan dada.
- Sesaat sebelum giliran menyambut, maju dan tundukkanlah kepala dengan hormat untuk menghormati Kristus yang hadir dalam rupa Hosti kudus.
- Ketika Pastor/ petugas pembagi komuni mengangkat hosti dan mengatakan “Tubuh Kristus”, pandanglah Hosti itu katakanlah “Amin” (artinya: Saya percaya)
- Bukalah mulut dengan posisi lidah yang pantas agar Pastor/petugas pembagi komuni dapat meletakkan Hosti pada lidah.
- Sambil kembali ke tempat duduk, Anda dapat mengunyah Hosti itu ataupun membiarkan Hosti itu hancur di mulut.
-
Dengan Tangan
- Berjalanlah ke hadapan Pastor/ petugas pembagi komuni dengan tangan terkatup di depan dada.
- Sesaat sebelum giliran menyambut, maju dan tundukkanlah kepala dengan hormat untuk menghormati Kristus yang hadir dalam rupa Hosti kudus.
- Letakkan telapak tangan, satu di atas yang lain, dengan terbuka menghadap ke atas. Tangan yang dipakai untuk mengambil Hosti diletakkan di bawah telapak tangan yang lain.
- Arahkan telapak tangan Anda dengan jelas, sehingga Pastor/ petugas pembagi komuni dapat melihat bahwa Anda akan menerima Hosti dengan tangan.
- Ketika Pastor/ petugas pembagi komuni mengangkat hosti dan mengatakan “Tubuh Kristus”, pandanglah Hosti itu katakanlah “Amin” (artinya: Saya percaya)
- Setalah Hosti diberikan di telapak tangan yang teratas, ambillah Hosti tersebut dengan telapak tangan yang di bawah, dan segera letakkan hosti tersebut di mulut anda. (Jangan membawa hosti tersebut ke bangku atau ke manapun)
- Sambil berjalan atau sekembalinya ke tempat duduk, Anda dapat mengunyah Hosti itu ataupun membiarkan Hosti itu hancur di mulut.
- Pastikan Anda memakan serpihan Hosti (jika ada) yang mungkin jatuh di telapak tangan.
Dari kutipan Dokumen RS, memang tidak ada ketentuan (keharusan) menerima komuni dengan tangan atau mulut saja. Kedua cara itu boleh dipakai. Akan tetapi, seandainya Anda sudah menyambut dengan tangan, sebaiknya jangan mengambil Hosti dengan lidah, karena resiko terjatuh (meluncur) lebih besar. Kecuali jika ada ada serpihan Hosti di tangan, maka harus mengambilnya dengan lidah untuk dimakan. Sebab kita percaya serpihan Hosti itu juga adalah Kristus. Sikap dasar dari cara-cara menyambut komuni adalah hormat. Tanpa sikap dasar hormat, cara sebaik apa pun yang Anda pakai semuanya sekedar sikap lahiriah belaka. (ws)