GEMA Mei 2015 Keluarga: Sekolah Pertama Berkomunikasi
Keluarga: Sekolah Pertama Berkomunikasi
Saudara-saudari pembaca Gema yang terkasih!
Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa “keluarga merupakan suatu komunitas pribadi-pribadi yang cara keberadaan dan cara hidup bersamanya adalah persekutuan antar pribadi”. Persekutuan yang dimaksud bukan hanya dibatasi pada suami-istri melainkan juga persekutuan orang tua-anak, sanak-saudara. Persekutuan itu didasarkan dan dihidupkan oleh cintakasih. Di sini keluarga dilihat sebagai persekutuan yang lebih luas dari hubungan suami-istri. Menurut Katekismus Gereja Katolik keluarga merupakan satu persekutuan pribadi, sebuah tanda dan gambaran dari persekutuan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus dan cinta ilahi yang menjadi pengikatnya. Dengan demikian keluarga merupakan persekutuan manusiawi tetapi sekaligus menampakkan persekutuan ilahi.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang sempurna. Di dalam keluargalah kita menjumpai dan mengalami aneka keterbatasan kita sendiri dan keterbatasan orang-orang lain. Namun di dalam keluargalah kita belajar mengatasinya secara konstruktif. Di dalam keluargalah kita tetap belajar mengasihi satu sama lain meskipun ada keterbatasan dan dosa-dosa. Lebih lanjut Paus Fransiskus mengatakan bahwa keluarga adalah sekolah pengampunan yang merupakan bagian penting dalam proses komunikasi. Ketika penyesalan diungkapkan dan diterima, maka ada kemungkinan untuk memulihkan dan membangun kembali komunikasi yang putus. Seorang anak yang belajar dalam keluarga bagaimana mendengarkan orang lain, bagaimana berbicara dengan hormat dan mengungkapkan pandangannya tanpa menafikan orang lain, akan menjadi sebuah kekuatan bagi dialog dan rekonsiliasi di tengah masyarakat.
GEMA edisi kali ini mengangkat tema “Keluarga: Sekolah Pertama Berkomunikasi”. GEMA berusaha menyodorkan realitas komunikasi dalam keluarga dewasa ini dan bagaimana sebaiknya dengan berpedoman kepada pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia Ke-49 yang dirayakan pada 17 Mei 2015: “Mengkomunikasikan Keluarga: Tempat Istimewa Perjumpaan Karunia Kasih”.
Selamat Merayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-49. Kita syukuri perkembangan alat-alat media komunikasi sebagai rahmat Allah dalam hidup kita sekaligus memohon bantuan-Nya untuk keluarga-keluarga agar mampu berkomunikasi secara aktif melalui kesaksian mereka tentang cinta kasih Allah untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Selamat membaca!
Salam
P. Fransiskus Riduan Naibaho, Pr.