Menjawab ‘Amin’ ketika Imam membagikan Hosti dengan berkata, ‘Tubuh Kristus’.
Menjawab ‘Amin’ ketika Imam membagikan Hosti dengan berkata, ‘Tubuh Kristus’.
Secara umum kata ‘Amin’ dapat diartikan, ‘Ya, saya setuju’ atau ‘Ya, saya percaya’. Seruan ‘Amin’ dalam liturgi kita biasanya diucapkan pada akhir setiap doa, mau mengungkapkan bahwa umat sekalian menyetujui atau mempercayai seluruh isi doa yang dipanjatkan.
Demikian halnya dalam komuni. Ketika umat menyambut Hosti, yang dibagikan oleh Imam dengan berkata: Tubuh Kristus, umat hendaknya dengan jelas dan menyakinkan menjawab: Amin. Dengan ungkapan itu mau dikatakan bahwa kita sekalian percaya dengan sepenuh hati bahwa Hosti itu sungguh Tubuh Kristus yang diserahkan bagi kita dan demi keselamatan kita.
Sejauh ini masih ada umat yang enggan menjawab, ‘Amin’ dengan jelas dan meyakinkan. Pastilah bukan karena tidak setuju atau tidak percaya bahwa Hosti yang diterima itu Tubuh Kristus, namun ada faktor lain yang menyebabkannya, misalnya karena kurang berani, atau kurang tahu sehingga menyambut Tubuh Kristus dengan diam. Menyambut komuni dengan diam secara liturgis kurang tepat. Oleh karena itu amat dianjurkan agar kita sekalian ketika menyambut Tubuh Kristus menjawab ‘Amin’.
Demikianlah beberapa tata gerak dan uangkapan yang masih dianggap ‘tercecer’, belum dilaksanakan sebagaimana dianjurkan dan diajarkan oleh Gereja. Semoga kita sekalian makin dapat merayakan liturgi dengan baik dan benar serta memperoleh buah-buah rohani yang ditawarkan oleh Tuhan melalui Gereja-Nya.